Medsoversitas

Medsoversitas adalah direktori pengetahuan digital yang mengkurasi informasi dari berbagai sumber media sosial. Dengan perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi, Medsoversitas hadir sebagai peta pabrik...

Paradox dalam Kesadaran Diri: Kisah Fernando Pessoa

Kisah Fernando Pessoa dan “The Book of Disquiet” menggali paradox kesadaran diri dan pencarian eksistensi.

Fernando Pessoa, seorang penulis Portugal yang hidup dalam kesendirian, menjadi terkenal setelah kematiannya. Meskipun hanya menerbitkan sedikit karya semasa hidup, The Book of Disquiet—sebuah koleksi catatan pribadi yang penuh dengan refleksi filosofis—terungkap setelah kematiannya pada 1982, 47 tahun setelah ia meninggal pada 1935. Karya ini kini dianggap sebagai salah satu karya sastra terbesar abad ke-20.

Uniknya, The Book of Disquiet bukanlah karya tunggal, melainkan sebuah koleksi tulisan yang didasarkan pada heteronim, yaitu persona fiktif yang diciptakan Pessoa. Setiap heteronim memiliki gaya dan pandangan hidupnya sendiri, mencerminkan pandangan Pessoa tentang kesadaran diri yang terfragmentasi dan paradoksalnya. Bahkan, The Book of Disquiet sering disebut sebagai “autobiografi yang tidak ada”, karena ditulis oleh tokoh fiktif yang diciptakan oleh Pessoa sendiri, seperti Bernardo Soares.

Karya ini membahas tema-tema seperti kekosongan eksistensial, tedium, dan absurditas hidup. Pessoa mengeksplorasi ketidakmungkinan memahami dan mengkomunikasikan pengalaman internal diri dalam dunia yang penuh dengan ilusi. Ia menulis tentang kefanaan, menyadari bahwa segala sesuatu bersifat sementara dan penuh dengan ketidakpastian. Dengan menulis tentang kekosongan dan ketidakmampuan untuk memahami diri, ia menciptakan suatu karya yang merangsang pemikiran dan perenungan mendalam.

Dalam paradoks tersebut, Pessoa mengungkapkan ketidakberdayaannya untuk menemukan makna yang pasti dalam hidup, meski terus menulis. The Book of Disquiet tidak menawarkan jawaban, namun justru mengajak pembaca untuk menerima kontradiksi dalam kehidupan sebagai bagian dari eksistensi manusia.